5 Pemain Asing Terbaik yang Sebelumnya pernah Mengenakan seragam Persib

5 Pemain Asing Terbaik yang Sebelumnya pernah Mengenakan seragam Persib

Aladdin138 – Persib dikenali sebagai club yang selalu memakai pemain lokal semenjak persaingan federasi. Mereka bahkan juga dapat juara tanpa memakai pemain asing persaingan Liga Indonesia edisi pertama pada 1994/95.

Tanpa pemain asing semenjak persaingan federasi diawali, Persib saat ini masih menjaga adat itu sampai musim 2003. Hal tersebut diikuti saat Maung Bandung dilatih legiun asing untuk ke-2  kalinya.

Saat itu, Persib yang tetap menjadi team punya pemerintah diatasi pelatih dari Polandia Marek Andrejz Sledzianowski. Dia juga bawa empat pemain dari negara yang serupa, yaitu Mariusz Mucharsky, Piotr Orlinski, Maciej Dolega, dan Pavel Bocian.

 

Keinginan sebelumnya sempat melambung di pikiran bobotoh (panggilan supporter Persib) yang inginkan club kebanggaannya berprestasi kembali. Mahfum, selesai zaman kemasyhuran federasi dan Liga Indonesia pertama, mereka seringkali tidak berhasil berkompetisi dengan club yang jorjoran keluarkan dana besar untuk datangkan pemain asing.

Tetapi keadaan berbicara lain. Persib saat itu ibarat beli kucing dalam karung. Jangankan bawa juara, kuartet asing Polandia itu berkompetisi dengan pemain lokal saja cukup susah.

Musim silih ganti, Persib juga terus ganti-ganti pemain asing. Mereka bahkan juga seringkali menukar pemain asing di tengah-tengah jalan. Kembali lagi, kontributor yang kurang membuat management kurang senang.

 

Deretan pemain asing, dimulai dari Suchao Nuchnum (Thailand), Redouanne Barkaoui (Maroko), Ikene Ikenwa (Nigeria), Patrico Jimenez (Cile), sampai Michael Essien (Ghana) pernah menjadi pujaan di Persib.

Nama besar tidak selamanya usai bagus. Hal tersebut dirasa pemain dunia Essien. Tetapi beberapa nama yang sebelumnya sempat disangsikan malah sanggup tampil keren dan bawa Persib jadi club yang dihormati.

 

  1. Sinthaweechai Hathairattanakool

Persib sebelumnya sempat sama dengan beberapa pemain Thailand. Sesudah sukses landingkan Pradith Taweechai dan Nipont Chanarwut, sekian tahun berlalu mereka datangkan Sinthaweechai Hathairattanakool, yang disebut penjaga gawang Tim nasional Thailand.

Dia jadi icon sepak bola Kota Kembang. Selainnya punyai perawakan bak aktris Korea Selatan, performanya di lapangan juga benar-benar spesial. Dia dimodali bentuk badan tinggi dengan kekuatan sebagai penjaga gawang kekinian. Tidak salah, dia jadi penjaga gawang yang susah dijebol saat Persib mentas di Liga Indonesia edisi 2005/06.

Satu tahun berlalu, pemain yang dekat dipanggil Kosin ini kembali lagi ke negaranya untuk bela Chonburi. Di situ dia masih tetap memperlihatkan performa cemerlang dengahn bawa timnya jadi jawara.

Hal tersebut membuat Persib tertarik. Akhirnya, management kembali datangkan si pemain pada 2009 dengan status utang. Walaupun cuma tampil 14 pertandingan, performanya saat itu membuat Persib ditakutkan musuh. Ditambah, ia didukung beberapa pemain asing lain jenis mitranya Suchao Nuchnum dan Hilton Moriera (Brasil).

 

 

  1. Lorenzo Cabanas

Pada 2007 lalu, simpatisan Persib memperdebatkan kehadiran legiun asingnya Lorenzo Cabanas. Walaupun punyai kekuatan oke, pemain yang pintar main di status playmaker ini dipandang tidak mempunyai fisik yang bagus.

Tetapi, pemain Paraguay ke-2  yang dulu pernah mengenakan seragam Persib itu sanggup menunjukkan dengan kwalitasnya. Bersama Eka Ramdani dan Suwita Patah, Cabanas sanggup membuat striker Persib, Christian Bekamenga memperoleh service optimal.

Dia bahkan juga sebelumnya sempat mengantar Maung Bandung menempati menjadi juara tengah musim di Liga Super Indonesia 2007. Kemampuan kaki kirinya membuat Cabanas dipanggil “sang kaki malaikat” pada waktu itu.

Walaupun pada akhirannya tidak berhasil antar Persib jadi jawara, Cabanas masih tetap menjadi pemain asing yang dipertahankan Persib. Pada musim terakhir kalinya dia sanggup mengantar Persib pada posisi ke-3  klassemen akhir.

Sepanjang dua musim berpakaian Persib, Cabanas mengumpulkan 59 performa dan cetak 11 gol.

 

  1. Christian Bekamenga

Tidak komplet rasanya saat mengulas Cabanas bila tidak menyebutkan Christian Bekamenga. Pemain Tim nasional Kamerun U-23 itu sanggup menarik hati bobotoh walaupun cuma tampil satu musim bersama Persib. Dia ialah penyerang paling ditakutkan di Liga Indonesia pada 2007 lalu.

Selainnya bawa Persib menjadi juara tengah musim, Bekamenga sukses mencatatkan 10 gol diperputaran pertama. Walaupun banyak mangkir karena panggilan Tim nasional Kamerun, dia masih tetap memperlihatkan perform yang semakin meningkat.

Namun, permasalahan intern club membuat Bekamenga tidak betah di Bandung. Masalahanya bermula saat Nyeck Nyobe yang di luar sangkaan diconteng Arcan Iurie di tengah-tengah persaingan. Hal tersebut membuat kerap mangkir karena argumen panggilan tim nasional.

Hal tersebut rupanya jadi momen pemain yang berhasil sukses cetak 17 gol sepanjang bela Persib ini berpindah ke club Prancis Nantes menjelang musim usai.

 

  1. Makan Konate

Bila pilih siapa pemain tengah terbaik Persib selama hidup. Nama Makan Konate kelihatannya harus masuk ke daftar. Bukan masalah catatan bagus statistik pribadinya, Konate sanggup menjawab kebimbangan khalayak saat awalnya dihadirkan Persib pada awal musim.

Sebelumnya sempat dinyinyir sebagai pemain paketan karena dipandang sisi dari persetujuan datangkan striker Djibril Coulibaly, Konate malah tampil bagus. Dia jadi arwah permainan Persib sepanjang satu musim.

Bersama Firman Utina, Haryono, dan Atep, Konate sukses menyembahkan titel juara Liga 1 2014. Gelar itu sangat berharga untuk warga Jawa Barat. Mahfum, gelar itu telah dinanti semenjak 19 tahun lama waktunya.

Selainnya juara Liga 1, Konate sanggup menyembahkan satu gelar Piala Presiden 2015. Keseluruhan dia sanggup cetak 13 gol saat di Persib sebelumnya terakhir putuskan keluar ke Liga Malaysia untuk tergabung dengan T-Team.

 

  1. Vladimir Vujovic

Vladimir Vujovic kemungkinan menjadi pemain yang tidak dapat dilalaikan Persib. Selainnya sukses menyembahkan dua gelar berprestise bersama Konate, bek asal Montenegro ini dipandang sebagai pemain paling setia di Persib. Dia tidak pergi saat persaingan sepak bola Indonesia sebelumnya sempat vakum pada 2015.

Usaha kerasnya dan jiwa kepimpinannya di atas lapangan, seringkali membuat motivasi pemain Persib lain membara. Hal tersebut juga yang membuat membuat riwayat baru bersama Pangeran Biru.

Saat di Persib, pemain yang dekat dipanggil Vlado ini menghasilkan satu buku dengan judul Hati Biru. Di situ, dia bercerita bagaimana perjalanan profesi hebatnya bersama club asal Bandung itu.

 

Selainnya lima pemain itu, pasti saat ini masih beberapa pemain asing yang dipandang memberi kontributor besar diperjalanan Persib di sepak bola Indonesia. Pemain jenis Julio Lopez (Cile), Alejandro Tobar (Cile), Miljan Radovic (Montenegro) ialah beberapa nama terkenal yang tidak dapat dilalaikan sebagai pemain Persib asing terbaik yang dipunyai Persib.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *